Berdasarkan pemahaman bermain yang merupakan tuntutan dan
mempengaruhi perkembangan anak usia dini, menurut Hartley, Frank, dan Goldenson
sebagaimana dikutip oleh Moeslichatoen, ada 8 fungsi bermain bagi anak:
(1) memainkan apa yang dilakukan oleh orang dewasa,
(2) untuk melakukan berbagai peran yang ada dalam kehidupan nyata,
(3) untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup yang nyata, (4) untuk menyalurkan perasaan yang kuat,
(5) untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima,
(6) untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan,
(7) mencerminkan pertumbuhan,
(8) untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah.
Sedangkan menurut Hetherington dan Parke bermain mempunyai fungsi untuk memudahkan perkembangan kognitif buah hati. Melalui bermain dapat memungkinkan anak mengamati lingkungan, belajar dengan semua hal yang dihadapinya. Bermain juga mampu meningkatkan perkembangan sosial buah hati. Melalui cara menampilkan beraneka peran, si buah hati akan mencoba mengenal dan mengetahui peran orang lain dan juga memahami peran yang akan ia lakukan setelah ia besar nanti.
Dworetzky (1990) mengemukakan bahwa bermain dan interaksi dalam permainan memiliki peranan penting untuk perkembangan kognitif dan sosial sang buah hati. Fungsi bermain tidak hanya meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial, namun juga mampu meningkatkan perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreatifitas dan perkembangan fisik sang buah hati. Fungsi-fungsi bermain yaitu:
(1) mempertahankan keseimbangan,
(2) menghayati segala hal pengalaman yang didapat dari kehidupan sehari-hari,
(3) mengantisipasi peran yang akan ia dijalani di masa depan,
(4) menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari,
(5) menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah,
(6) meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain.
Menurut Montololu (2005:1.15) bahwa manfaat sikap senang bermain bagi anak adalah sebagai berikut:
(a) bermain memicu kreatifitas anak,
(b) bermain bermanfaat mencerdaskan otak anak,
(c) bermain bermanfaat menanggulangi konflik bagi anak,
(d) bermain bermanfaat untuk melatih empati,
(e) bermain bermanfaat mengasah panca indera,
(f) bermain sebagai media terapi,
(g) bermain itu melakukan penemuan.
(1) memainkan apa yang dilakukan oleh orang dewasa,
(2) untuk melakukan berbagai peran yang ada dalam kehidupan nyata,
(3) untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup yang nyata, (4) untuk menyalurkan perasaan yang kuat,
(5) untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima,
(6) untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan,
(7) mencerminkan pertumbuhan,
(8) untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah.
Sedangkan menurut Hetherington dan Parke bermain mempunyai fungsi untuk memudahkan perkembangan kognitif buah hati. Melalui bermain dapat memungkinkan anak mengamati lingkungan, belajar dengan semua hal yang dihadapinya. Bermain juga mampu meningkatkan perkembangan sosial buah hati. Melalui cara menampilkan beraneka peran, si buah hati akan mencoba mengenal dan mengetahui peran orang lain dan juga memahami peran yang akan ia lakukan setelah ia besar nanti.
Dworetzky (1990) mengemukakan bahwa bermain dan interaksi dalam permainan memiliki peranan penting untuk perkembangan kognitif dan sosial sang buah hati. Fungsi bermain tidak hanya meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial, namun juga mampu meningkatkan perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreatifitas dan perkembangan fisik sang buah hati. Fungsi-fungsi bermain yaitu:
(1) mempertahankan keseimbangan,
(2) menghayati segala hal pengalaman yang didapat dari kehidupan sehari-hari,
(3) mengantisipasi peran yang akan ia dijalani di masa depan,
(4) menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari,
(5) menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah,
(6) meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain.
Menurut Montololu (2005:1.15) bahwa manfaat sikap senang bermain bagi anak adalah sebagai berikut:
(a) bermain memicu kreatifitas anak,
(b) bermain bermanfaat mencerdaskan otak anak,
(c) bermain bermanfaat menanggulangi konflik bagi anak,
(d) bermain bermanfaat untuk melatih empati,
(e) bermain bermanfaat mengasah panca indera,
(f) bermain sebagai media terapi,
(g) bermain itu melakukan penemuan.
Karena dalam bermain membantu anak untuk menemukan ide-ide serta menggunakan
daya khalayaknya dan sekaligus dapat memicu kreativitas buah hati dan dengan
bermain membantu perkembangan kognitif anak dan memberi kontribusi pada
perkembangan intelektual atau kecerdasan berpikir dengan menentukan jalan
menuju berbagai pengalaman yang tentu saja memperkaya cara berpikir anak. Dalam
mengembangkan sikap senang bermain dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
motivasi, lingkungan yang menunjang, dan perilaku anak dalam bermain. Agar
kegiatan senang bermain dapat terlaksana dengan baik maka anak didik dituntut
memiliki perhatian dan daya tangkap sesuai dengan kemampuan anak.
- Pabrik Bola Plastik
- Mandi Bola
- Bola Plastik
- Mainan Anak
- Grosir Mandi Bola
- Bola Plastik Murah
- Jual Bola Plastik
- MandiBola Taman Kanak-Kanak
- Mandi Bola Play Group
- Wahanan Mandi Bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar